http://2.bp.blogspot.com/-oQm2vu3H6NU/UlakN0LkYtI/AAAAAAAABTk/WjWLloaD5cY/s1600/bulu.png Abdulz Rohmanz: Desember 2013 http://2.bp.blogspot.com/-oQm2vu3H6NU/UlakN0LkYtI/AAAAAAAABTk/WjWLloaD5cY/s1600/bulu.png

Selasa, 17 Desember 2013



MAKALAH BALAGHAH KELOMPOK 9
SEMESTER GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2013 / 2014

الالْتِفَات
Mata Kuliah:
BALAGHAH
Dosen:
ASAP SAEPULOH,MA

Disusun Oleh:
Abdul Rohman  NPM:12032780
Tistya Alit Pramesti NPM:12032811
Asyadulloh Almujadid NPM:12032784
Irpan Nurhasan NPM:12032794

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID) CIAMIS
FAKULTAS TARBIYAH
                PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


Kata Pengantar



بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu
Bersama Balaghah
Menghimpun keselamatan dan kemakmuran
dari percikan kecerdasan.
Dengan gaya bahasa iltifat, suatu teks tampak berpariasi,
tidak membosankan, melainkan tetap terasa segar,
dan maknanya lebih hidup.









Pangandaran, 17 November 2013



                                                                                             penulis
Pembahasan
الالْتِفَات
Secara bahasa اِلْتِفَات artinya ‘melirik’, ‘mengalihkan’, maksudnya mengalihkan perhatian mukhatab dari satu ke yang lain di antara kata ganti pertama, seperti  انَا~نَحْنُ, kata ganti kedua seperti أنْتُمْ أنْتَ~ atau pihak ketiga,atau kata ganti ketiga seperti هُمْ~هُوَ.
Gaya bahasa ‘iltifat’ sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari, misalnya kata Pak Kiai kepada santri-santrinya: “Kalian tahu pentingnya komputer. Karena itu semua santri wajib mengikuti kursus computer mulai mingguiini”. Kata Presiden: “Saya berpendapat peristiwa ini merupakan masalah serius. Karena itu Presiden akan membicarakannya besok di rapat kabinet”. Disini tampak iltifat dari ‘kalian’ kepada ‘semua santri’, dan iltifat dari ‘saya’ ke ‘Presiden’.
Contoh dalam al-Qur’an:
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ~ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ~ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ*
رَبَّنَا إِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ ِليَوْمِ لاَّرَيْبَ فِيْهِ إِنَّ اللهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَاد*
Jika tanpa iltifat:
(...إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاهُ نَسْتَعِيْنُ-...إِنَّكَ لَاتُخْلِفُ المِيْعَاد)
Dengan gaya bahasa iltifat, suatu teks tampak bervariasi, tidak membosankan, melainkan tetap terasa segar, dan maknanya lebih hidup, seperti tampak pada ayat-ayat dibawah ini.
(  )...أُوْلَئِكَ{هُمُ الْخَسِرُوْنَ}كَيْفَ{تَكْفُرُوْنَ}بِاللهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَتًا فَاَحْيَكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ...
( البقره   -   )
…Mereka itulah (orang munafiq) orang-orang yang rugi(27). Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal tadinya kamu mati, lalu allah menghidupkan kamu,(28) al-baqoroh: 27-28
Dengan التفات dari ghaib  هُمُ الْخَا سِرُوْنَke  تَكْفُرُوْنَ ~اَنْتُمْ , ayat terasa berpariasi, tidak membosankan, bahkan membuat ayat kedua tampil dalam kalimat pertanyaan yang memberikan makna lain, yaitu makna ‘cemoohan’, Demikian juga dengan ayat-ayat berikut ini.

(  ) لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَنَ فِى أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ (  )...(  )...(  ) فَمَايُكَذِّبُكَ بَعْدُبِالدِّيْنِ(  ) (التين  ) ( الإنسن --- ك)
= sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (4)….Maka apa  yang menyebabkan kamu mendustakan hari pembalasan sesudah itu? (7) attiin 4-7
(  ) قُلْ يَعِبَا دِىَ الَّذِيْنَ أَسْرَفُوْا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْامِنْ رَّحْمَةِ اللهِ... (الزمر   ) (عبادى—  وا/أنتم)
= katakanlah: “Hai hamba-hamba-ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah…
Dari ayat (3) dapat difahami atau dirasakan, bahwa pada situasi memanggil, pihak mutakallim serta mukhatab mesti berdekatan, dan komunikasi ini terasa lebih dekat, lebih intim, dengan digunakannya kataAkuيَا عِبَادي)  ( Tetapi dalam konteks rahmat (kasih saying) digunakannlah lafaz (الله) karena pemilik rahmat tiada lain adalah(الله)  Yang Maha Agunng, berarti terasa lebih formal, tidak seperti ketika digunakan kata ‘Akku’. Demikianlah  اِلْتِفَات   membuat ayat-ayat terasa lebih hidup dan menyentuh perasaan. Demikian pula halnya iltifat dari (كُمْ-رَبُّكُمْ)ke(ي-رَبِّي)  dalam ayat berikut.
(  ) وَاسْتَغْفِرُواْرَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوااِلَيْهِ اِنَّ ربِّيْ رَحِيْمٌ وَدُودٌ (هد   )
= Dan memohon ampun kepada tuhan kamu sekalian, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.



Kesimpulan
Secara bahasa اِلْتِفَات artinya ‘melirik’, ‘mengalihkan’, maksudnya mengalihkan perhatian mukhatab dari satu ke yang lain di antara kata ganti pertama, seperti  انَا~نَحْنُ, kata ganti kedua seperti انْتُم انْتَ~ atau pihak ketiga,atau kata ganti ketiga seperti هُمْ~هُوَ.
Dengan gaya bahasa iltifat, suatu teks tampak bervariasi, tidak membosankan, melainkan tetap terasa segar, dan maknanya lebih hidup.




















Dengan gaya bahasa iltifat, suatu teks tampak bervariasi, tidak membosankan, melainkan tetap terasa segar, dan maknanya lebih hidup.

Contoh dalam al-Qur’an:
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ~ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ~ ايَّاكَ نَعْبُدُ وَايَّاكَ نَسْتَعِيْنُ*
رَبَّنَا اِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمِ لاَّرَيْبَ فِيْهِ إنَّ اللهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَاد*

Jika tanpa iltifat:
 نَعْبُدُ وَاِيَّاهُ نَسْتَعِيْنُ~ اِنَّكَ لَاتُخْلِفُ اْلمِيْعَاد إيَّاهُ*

الالْتِفَات
Secara bahasa اِلْتِفَات artinya ‘melirik’, ‘mengalihkan’,
STRUKTUR “(ILTIFAT)”